Sebenarnya
aku jarang banget buat travel bahkan aku sudah lupa kapan terakhir aku travel.
Bukannya aku tidak suka travel atau kluyuran tapi jujur ketika aku travel jauh
di luar kota aku selalu ingat kedua orang tua dan sanak keluargaku dirumah
bukannya apa-apa tapi aku memang seperti itu. Tapi selalu paksakan ketika ada
kesempatan diajak teman atau sahabat karena mungkin jika tidak aku paksakan
maka aku tidak bisa menjelajah dunia alam indonesia. Mungkin aku sudah terkena
homesick akut mungkin yah aku juga tidak tau. Pernah suatu saat aku smk ada
kegiatan LDKS di daerah pacet mojokerto waktu itu aku peserta karena aku masih
kelas 1 smk. Dan ketika itu malam hari di hari pertama aku hampir tidak bisa
tidur karena teringat masa dimana aku di rumah menonton tv bersama keluarga
tertawa dan terbahak-bahak saat menonton salah satu program komedi di salah
satu Saluran TV Nasional. Sambil ditemani malam yang cukup sunyi meski kami
para peserta di jadikan satu ruangan namun pada waktu itu cukup sunyi dengan sedikit
terdengar dengkuran beberapa anak yang kelelahan pada kegiatan pada hari pertama.
Lama kelamaan akhirnya aku tertidur dengan pulas meski dengan sedikit teringat
hal tersebut.
Yah
mungkin karena memang acara di setting agar kita selalu mengingat keluarga dan
belajar untuk berbakti pada orang tua da sekitar aku bisa teringat seperti itu.
Di lain pengalaman waktu aku MI kelas 6 waktu acara study tour dan wali 8 ada
pengalaman yang masih sangat melekat pada waktu itu aku masih imut polos dan
hanya mengerti tentang perteman yang akrab. Aku bukan anak yang termasuk nakal
dan jail kalau dekat dengan seorang perempuan mungkin malah seoarang yang
pendiam dan dan tertutup. Pada saat mau naik ke puncak muria disana ada tempat
peristirahatan terkahir salah satu wali 9 yaitu Sunan muria jalan menuju kesana
cukup menanjak beberapa kali bis yang kami kendarai berhenti karena di kuat
naik pada saat itu aku tertidur sejak dari kaki gunung hingga beberapa km dekat
dengan pintu gerbang makam sunan muria. Aku terbangun karena ada polisi tidur
jadi aku sedikit terhentak dan bangun aku duduk tempat di samping jendela kanan
yang mengarah ke jurang dan pada waktu aku mulai tersadar sekaligus bertanya
dalam hati apakah ini Pesona alam dunia aku seketika itu berucap “Subhanaallah,
Alangkah Indahnya Pemandangan itu ya Allah.” Aku sedikit tertegun melihat
pemandangan dimana banyak cahaya lampu kota yang berkelap-kelip seperti
berkompetisi dengan cahaya bintang karena waktu itu juga bintang-bintang dapat
terlihat jelas aku tarpaku sedikit lama sampai bahu kiriku terasa sedikit berat
aku menoleh bahu kiri. Dan Aku sedikit terkejut kenapa ada anak perempuan duduk
di sampingku karena pada saat kami semua berangkat aku duduk tepat disebelah
teman mainku tapi anehnya kenapa berganti dengan org lain. Ia terlihat tertidur
pulas aku takut membangunkannya aku sedikit membenarkan duduknya dengan
mengerakkan pundaknya sedikit demi sedikit karena aku takut membangunkannya
setelah ia duduk dengan benar aku kembali menoleh ke kanan keluar jendala
menatap pemandangan namun tidak lama pundak ku terasa berat lagi yap aku sudah
paham dia bersandar kembali padaku aku sedikit ragu untuk kedua kalinya aku
coba benarkan tempat duduknya namun dia terbangun aku sedikit grogi mau bilang
apa ia mengusap matanya dan dari bibir kecil dan imut itu terucap “ apakah kita
sudah sampai?, hoam!!” aku seketika itu grogi dan aku terdiam sebentar langsung
aku beralasan “ aht tidak ! maksudku aku mau nunjukin pemadangan yang tadi
lihat aku menunjuk kearah jendela. Lalu ia sedikit mengeser duduknya mendekat
padaku ia sedikit berdiri menengok kearah jendela disamping “ wah bagus sekali
jadi ini pemandangan gunung diatas kita bisa melihat kota dengan gemerlap.“
ucapnya takjup aku sedikit lega dalam hati “ fiuh untung saja dia tidak
menyadarinya!” setelah itu dia kembali duduk dan bertanya “boleh pindah gak aku
mau duduk disitu sambil liat pemandangan.”aku menjawab “ sebenarnya boleh tapi
akan susah soalnya agak sempit jadi gak bisa.” Jawabku diam langsung berwajah
manyun” iya juga sih! Memang sempit?” balasnya aku juga langsung coba
melanjutkan obrolan ini “ehm kenapa kamu bisa duduk disini tadi perasaan aku
duduk dengan hamzah(temanku).” Tanyaku “tadi waktu kamu tidur aku muntah dan
disuruh pindah ke belakang deket p3k dan hamzah di pindah ke depan jadi biar
aku bisa langsung di tangani ama para petugas p3k aku duduk disini” terangnya “owh
begitu yah!, tapi u sekarang tidak muntah-muntah lagi kan?” balasku “tidak kok
perut sudah agak baikan lagi pula aku bersyukur bisa duduk disana bisa melihat
pemandangan seindah tadi terima kasih tadi udah di bangunin buat liat pemdangan
itu.” Terangnya.
Yah
itu adalah pertama kalinya aku bisa berbincang cukup lebar dengan seorang
makhluk tuhan yang sangat indah. Sudah sampai sini dulu kisahku suatu saat aku
akan ceritakan banyak hal dan hal yang mungkin tidak terjadi alias fiksi. Bye have
a nice day everyone.
Komentar
Posting Komentar